Kelebihan dan kekurangan Kayu,Beton,Baja
Pengertian
Struktur Kayu'
Struktur
kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam
perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam
perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil,
Diantaranya
adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah,
kolom, dan balok lantai bangunan.
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki
kelemahan struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu
memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang
populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya saat ini
terdapat kecenderungan beralihnya peran kayu
dari bahan struktur menjadi bahan pemerindah (dekoratif).
Namun demikian
pada kondisi tertentu (misalnya : pada daerah tertentu, dimana secara ekonomis
kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan yang lain) peranan kayu
sebagai bahan struktur masih digunakan.
KAYU
Kelebihan :
-Mudah menyerap air.
-Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
-Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
-Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
-Mudah didapatkan, relatif murah.
-Perubahan bentuk akibat
suhu dapat diabaikan.
-Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik rendah, sehingga
baik untuk partisi.
-Memiliki sisi keindahan yang khas
-Mudah mengalami kembang-susut
-Kurang tahan terhadap pengaruh
cuaca.
-Rentan terhadap rayap.
Kekurangan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Kuat tarik yang tinggi
-Sifat kayu yang kurang homogen, cacat kayu, dll.
-Beberapa
jenis kayu kurang awet.
-Kekuatannya
sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu,kelembaban dan pengaruh waktu
pembebanan.
-Keterbatasan
ukuran, berskala besar dan tinggi.
-Harganya relatif mahal dan terbatas (langka).
-Dapat dibuat dengan berbagai macam
desain dan warna.
-Memberi efek hangat.
-Bahan penyekat yang baik pada
perubahan suhu di luar rumah.
-Dapat meredam suara.
Sifat Fisik Kayu
- Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga
sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu
berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang
berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu
nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat
pula.
- Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari
unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan
kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada
saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras
lebih awet dari kayu gubal.
- Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat
pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
- Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.
Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh:
giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan
kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
- Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu
batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat
berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
- Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba
permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba
tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat
ekstraktif dalam kayu.
- Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di
udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan
untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang
umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper
(kapur) dsb.
- Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah
serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.
Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
- Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan
air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu
sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi
kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan
air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
- Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
- Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
- Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
- Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak
digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber
panas.
- Daya Hantar Listrik
- Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat Mekanik Kayu
- Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu
:
- Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
- Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik
sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil
daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
- Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan
muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
- Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
- Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil
daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.
- Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan
gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian
lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
- Keteguhan geser sejajar arah serat
- Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
- Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada
keteguhan geser sejajar arah serat.
- Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun
hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
- Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
- Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
- Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan
bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
- Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah
tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau
tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta
mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
- Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang
membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan,
kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
- Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah
sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah
yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu
mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan
kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua
kelompok :
- Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
- Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
Karakteristik Kayu
Kayu berasal dari berbagai macam jenis pohon sehingga
karakteristik dari kayu juga cendrung berbeda-beda, bahkan dari satu pohon juga
cendrung memiliki perbedaan
karakteristik, misalnya bagian ujung dengan bagian pangkal
pohon. karakteristik kayu di bedakan menjadi 3 hal yaitu :
1. Karakter Fisik.
- Berat Jenis Kayu. Berkisar sekitar 0,2 hingga 1,28 umumnya berat jenis kayu ditentukan dari berat kayu kering pengeringan atau kering udara dan volume kayu pada keadaan tersebut, biasanya makin berat kayu makin kuat pula kayunya.
- Keawetan Alami Kayu. ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu dari luar, seperti rayap, bubuk dan jamur yang dihitung dalam jangka waktu tahunan, keawetan kayu ini disebabkan oleh adanya zat extraktif dalam kayu bersifat racun bagi perusak kayu
- Warna kayu.hal ini disebabkan oleh adanya zat pengisi warna yang berbeda dalam batang kayu,warna suatu jenis kayu di pengaruhi oleh tempat kayu dalam batang, unsur pohon dan kelembaban udara. Pada pengenalan kayu warna kayu yang di pakaiadalah pada teras kayu.
- Higroskopis. kemampuan menyerap dan melepaskan uap air dari suatu jenis kayu yang sangat dipengaruhi oleh suhu udara sekitar.
- Berat Kayu. Berat dari suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga sel (jumlah pori),kadar air yang di kandung dan zat extraktif didalamnya.
- Kekerasan Kayu. Semakin berat suatu jenis kayu, maka akan semakin keras juga kayu tersebut. Berdasarkan kekerasanya kayu di bedakan menjadi 3 macam yakni kayu sangat keras, kayu keras, kayu sedang atau kayu lunak.
2. Karakteristik Mekanik.
Disebut pula kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk
menahan dari luar yang terjadi dari gaya-gaya diluar kayu yang mempunyai
kecenrungan untuk mengubah bentuk dan besar kayu, dalam hal ini kekuatan kayu
dibedakan menjadi beberapa macam kekuatan yaitu:
- ·Kuat Tarik. Kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang bekerja momen yang menarik kayu tersebut, kuat tarik yang terbesar pada kayu adalah pada serat kayu.
- Kuat Tekan. Kekuatan kayu dalam menahan tekanan akibat muatan atau tekanan yang terjadi padanya, ada 2 macam tekanan yaitu tekanan tegak lurus arah serat & tekanan sejajar arah serat.
- Kuat Geser. Kemampuan kayu menahan gaya yang bekerja membuat suatu kayu bergeser dari tempat semula, ada 3 macam kuat geser yaitu: Kuat Geser arah serat, tegak lurus arah serat maupunarah miring.
- Kuat Lentur. Kekuatan kayu menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu, dalam hal ini dibedakan menjadi 2 macam yakni : kuat lentur statik yang menahan gaya-gaya yang bekerja pada kayu secara perlahan dan kuat lentur yang menahan gaya yang bekerja pada kayu secara mendadak.
- Kekakuan. kekuatan untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan, dinyatakan dengan istilah Modulus Elastisitas.
- Kelenturan. kemampuan kayu untuk menyerap semua tenaga yang relatif besar, kejutan-kejutan atau tegangan berulang yang melampaui batas serta mengakibatkan perubahan bentuk.
- Kekerasan. kemampuan kayu menahan gaya yang membuat takikan atau tekukan pada kayu, kekerasan ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembuatan lantai rumah, balok, kuda-kuda atau keperluan lainya.
- Kuat Belah. tegangan yang terjadi karena adanya gaya yang bekerja seperti pahat/baji.
3. Karakteristik Kimiawi.
Susunan kimia yang terdapat pada kayu digunakan sebagai
pengenal ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu komponen kimia tersebut
adalah :
- Unsur Karbohidrat.
- Unsur Non Karbohidrat.
- Zat Extraktif
Kurang lebihnya penulis ingin mengucapkan maaf , dan mohon
masukannya dari pembaca sekalian.
Pengertian Beton
Dalam
konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat
dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland,
yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir),
semen dan air.
Biasanya
dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya,
beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk
material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur
bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar
untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk
beton adalah batu cair.
Dalam
perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton
fiber, beton
berkekuatan tinggi, beton
berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.
Menurut SNI 03 – 2847 – 2002, beton adalah bahan yang
didapat dengan mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus,
agregat kasar dan air, dengan atau tanpa
bahan tambahan yang membentuk masa padat.
Beberapa macam beton menurut SNI 03 – 2847 – 2002 adalah
sebagai berikut :
- Beton bertulang : adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
b. Beton normal : beton
yang mempunyai berat satuan 2200 kg/m3 sampai 2500 kg/m3 dan dibuat
dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah.c. Beton
polos : beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari
ketentuan minimum.
d. Beton pracetak : elemen atau
komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu
sebelum dirakit menjadi bangunan.
e. Beton prategang : beton bertulang
yang telah diberi tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik
potensial dalam beton akibat beban kerja.
f. Beton ringan
: beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1900 kg/m3.
g. Beton ringan pasir : beton ringan
yang semua agregat halusnya merupakan pasir berat normal.
h. Beton ringan total : beton ringan
yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami.
Persyaratan Keawetan Beton
Sesuai dengan peraturan SNI 03 – 2847 – 2002 pasal 6,
dijelaskan beberapa persyaratan keawetan beton, yaitu sebagai berikut :
- Rasio air semen (w/c ratio)
- Pengaruh lingkungan
- Pengaruh lingkungan yang mengandung sulfat
- Perlindungan tulangan terhadap korosi
BETON
Kelebihan :
a. Dapat dengan mudah dibentuk
sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
b. Mampu memikul beban yang berat.
c. Tahan terhadap temperatur yang
tinggi
d. Biaya perawatan yang rendah.
e. Tahan terhadap
pengkaratan/pembusukan oleh kondisi alam.
f. Kuat tekan tinggi
g. harga relatif murah
Kekurangan :
a. Bentuk yang telah dibuat sulit
untuk diubah.
b. Lemah terhadap Kuat tarik.
c. Mempunyai bobot yang Berat.
d. Daya pantul suara yang besar
e. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan
ketelitian yang tinggi.
f. Kuat tarik rendah
g. Sulit kedap air
h. Perlu dilatasi (Exponsion Joint) kembang susut karna
suhu
SIFAT – SIFAT BETON
1.
Keawetan (Durability)
Merupakan
kemampuan beton bertahan dalam jangka waktu yang direncanakan. Sifat tahan lama
pada beton dapat dibedakan dalam beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
1. Tahan Terhadap Pengaruh Cuaca
1. Tahan Terhadap Pengaruh Cuaca
Adalah
pengaruh yang berupa hujan dan pembekuan pada musim dingin, serta
pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan oleh basah
dan kering silih berganti.
2.
Tahan Terhadap Pengaruh Zat Kimia
Daya perusak kimiawi oleh bahan-bahan seperti air laut,
rawa-rawa dan air limbah, zat-zat kimia hasil industri dan air limbahnya,
buangan air kotor kota yang berisi kotoran manusia, gemuk, susu, gula, dan
sebagainya perlu diperhatikan terhadap keawetan beton.
3.
Tahan Terhadap Erosi
Beton
dapat mengalami kikisan yang diakibatkan oleh adanya orangyang berjalan kaki
dan lalu lintas diatasnya, gerakan ombak laut, atau oleh partikel-partikel yang
terbawa oleh angin dan atau air.
2. Kuat Tekan
Kuat
tekan beton ditentukan berdasarkan pembebanan uniaksial benda uji silinder
beton diameter 150 mm, tinggi 300mm dengan satuan Mpa (N/mm2) untuk SKSNI 91.
Benda uji silinder juga digunakan pada standar ACI sedangkan British Standar
menggunakan kubus dengan sisi 150 mm sebagai benda uji. Benda uji dengan ukuran
berbeda dapat juga dipakai namun perlu dikoreksi terhadap size efek .
Menguji Kuat Tekan Beton
Ada empat bagian utama yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton tersebut, yaitu:
• Proporsibahan-bahan penyusunnya
• Metode perancangan
• Perawatan
• Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan
Ada empat bagian utama yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton tersebut, yaitu:
• Proporsibahan-bahan penyusunnya
• Metode perancangan
• Perawatan
• Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan
Metode
pengujian kuat tekan beton ada beberapa cara, antaranya pengujian yang sifatnya
tidak merusak (UT atau Hammer Test) dan pengujian yang sifatnya setengah
merusak atau merusak keseluruhan dengan uji pembebanan (Load Test) dan juga ada
pengujian laboratorium (compressive strength test). Yang praktis adalah metode
pengujian Hammer Test.
Kelebihan metode Hammer Test ini
adalah:
- praktis (mudah penggunaannya)
- murah
- pengukuran dilakukan dengan cepat
- dan tidak merusak.
- praktis (mudah penggunaannya)
- murah
- pengukuran dilakukan dengan cepat
- dan tidak merusak.
Kekurangan
metode Hammer Test ini adalah:
-
hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifat-sifat
dan jenis
agregat
kasar, derajat karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa
beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama
-
Sulit mengkalibrasi hasil pengujian
-
Tingkat keandalannya rendah
-
Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
Kekuatan
tekan beton akan bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Kekuatan beton
akan naik secara cepat (linier) sampai28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya
akan kecil. Kuat tekan acuan ditetapkan pada umur beton 28 hari. Secara umum
kekuatan beton dipengaruhi oleh2 hal, yaitu factor air semen dan kepadatan.
Evolusi Kuat Tekan Beton
Untuk semen Portland type I, pertambahan kekuatan seiiring dengan bertambahnya umur adalah sebagai berikut;
Untuk semen Portland type I, pertambahan kekuatan seiiring dengan bertambahnya umur adalah sebagai berikut;
Umur
|
7
hari
|
14
hari
|
28
hari
|
3
bulan
|
6
bulan
|
1
tahun
|
2
tahun
|
5
tahun
|
Ratio kuat Tekan
|
0.67
|
0.86
|
1
|
1.17
|
1.23
|
1.27
|
1.31
|
1.35
|
Klasifikasi Beton
· Beton Kelas I
Merupakan beton untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural.
Untuk pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus.
·
Beton Kelas II
Merupakan beton untuk perkerjaan-perkerjaan struktural secara umum. Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
Merupakan beton untuk perkerjaan-perkerjaan struktural secara umum. Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
·
Beton Kelas III
Merupakan beton untuk pekerjaan struktural dimana dipakai mutu beton dengan kuat desak karateristik yang lebih tinggi dari 225 ka/cm 2 . pada pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
Merupakan beton untuk pekerjaan struktural dimana dipakai mutu beton dengan kuat desak karateristik yang lebih tinggi dari 225 ka/cm 2 . pada pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
3.
Kuat Tarik
Kuat
tarik beton jauh lebih kecil dari pada kuat tekannya, yaitusekitar 10%-15% dari
kuat tekannya. Kuat tarik beton merupakan sifat yang penting untuk memprediksi
retak dan defleksi balok.
4. Modulus Elastisitas
Adalah
perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan
pada 25%-50% dari kuat tekan beton.
Beton pada dasarnya bersifat
non-linear, sehingga nilai modulus elastisitasnya hanyalah pendekatan. Nilainya
diukur pada 0.45 f ' c yang berkisar dari 27000 hingga 37000 MPa
5. Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul. Seperti halnya susut, rangkak tidak bersifat reversible.
Merupakan salah satu sifat dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul. Seperti halnya susut, rangkak tidak bersifat reversible.
6. Susut (Shrinkage)
Merupakan
perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan (akibat kehilangan
air keatmosfir / volume loss). Adapun macamnya adalah :
·
Susut plastic terjadisaatbetonmasihmnya
basah(panasdarimatahari, dll.)
·
Susut pengeringan terjadisetelahbetonmengeras
Sebagian besar susut umumnya terjadi pada bulan-bulan
pertama (~80% susut terjadi dalam satu tahun). Siklus susut dan ngembang
sendiri dapat terjadi akibat pengaruh perubahan lingkungan. Sedangkan tulangan
pada beton dapat menghambat pengembangan susut.
7.
Kelecakan (Workability)
Kelecakan
adalah sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh kemudahan
pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan finishing. Atau kelecakan
adalah besarnya kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi penuh.sifat
dapat mudah dikerjakan suatu adukan beton sangat bergantungpada sifatbahan,
perbandingancampuran, dan cara pengangkutan serta jumlah seluruh air bebas
8. Sifat Kedap Air
Beton
memiliki kecenderungan mengandung rongga- rongga yang diakibatkan oleh adanya
gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakan selesai, atau
ruangan yang saat mengerjakan (selesaidikerjakan) mengandung air, air ini
menggunakan ruangan, dan jika air menguap maka akan meninggalkan rongga-rongga
udara. Rongga-rongga ini yang nantinya dapat memicu masuknya air dari luar
kedalam beton. Namun jika rongga-rongga ini diminimalisir, maka akan menambah
daya kedap air dari beton itu. Maka beton sebaiknya tidak banyak menggunakan
air agar tidak terjadi bleeding. Tetapi beton yang menggunakan sedikit air dan
tidak terjadi bleeding pun dapat juga tidak kedap air, sehingga perlu pemadatan
yang sempurna pada saat pembuatan/pencetakan beton.
Sifat dan karakteristik beton
1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin – lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran .
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi
Dengan massa jenis γc sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan beton sangat berat
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak
1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin – lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran .
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi
Dengan massa jenis γc sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan beton sangat berat
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak
Pengertian Baja
Baja: bahan dgn sifat struktur baik, mempunyai kekuatan
yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan. Baja
adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis
tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir
sama
BAJA
Kelebihan :
-Kuat tarik tinggi.
-Tidak dimakan rayap
-Hampir tidak memiliki perbedaan
nilai muai dan susut
-Bisa di daur ulang
-Dibanding Stainless Steel lebih
murah
-Dibanding beton lebih lentur dan
lebih ringan
-Dibanding alumunium lebih kuat
Kekurangan :
-Bisa berkarat.
-Lemah terhadap gaya tekan.
-Tidak fleksibel seperti kayu yang
dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
-Tidak kokoh
-Tidak tahan api
ALUMINIUM
Kelebihan :
-Mempunyai bobot yang ringan.
-Kuat tarik tinggi.
-Minim perawatan.
-Tahan terhadap karat.
Kekurangan :
-Mudah tergores.
-Lemah terhadap benturan.
-Kurang fleksibel dalam hal desain.
BAMBU
Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Sangat cepat pertumbuhannya (hanya
perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap tebang)
-Pada berat jenis yang sama, Kuat
tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat tarik baja mutu sedang.
-Ringan.
-Bahan konstruksi yang murah.
Kekurangan :
-Rentan terhadap rayap.
-Jarak ruas dan diameter yang tidak
sama dari ujung sampai pangkalnya.
Created
by (muchlisriyanbekti.blogspot.com)
Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/INFO_V02/VII_V02.htm
Dosen Arsitektur FT. muhammadiyah of
surakarta, Materi Kuliah: Bahan bangunan , Ilmu material, Teknologi bahan.
Komentar
Posting Komentar